Kumpulan Puisi - Redaksi Penulis

Mari memberikan manfaat melalui menulis, terus berkarya, berarti dan berbakti

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Kumpulan Puisi

Share This

Allepo


Sebuah amunisi
Menelan seisi bumi
Berhamburan langkah kaki
Tak tau arah, berlari berlindung di langit misteri.

Tetesan luka dari pelupuk mata
Membasahi raut muka tanpa menyejukkan jiwa
Kami merindu hujan, yang datang hanya virga
Kami melantunkan do’a, yang datang tetaplah senjata

Pada ranting takkan meninggalkan daun
Pohon takkan meninggalkan akar

Percaya, jika amunisi hanyalah alat
Tidak bisa memisahkan kami bersama Tuhan


Sejarah Banjir

Setetes air menjadi hiper alam
aku mulai menjulang 
sungai persinggahan bertukar lara
banyak bibir yang menyela.

Sampah menghalangiku melintas
bilik-bilik sudah lenyap untuk sepetak rumah
tubuhku sudah tak kuasa, ingin membuncah pada permukaan

Aku tak tau siapa yang bersenandika
entah tangan riak yang berserakan
atau sungai yang sudah tak bersahabat denganku
hingga aku asyik menggerus jiwa.

No comments:

Post a Comment